Indonesiaku yang 'Merdeka'
Suatu saat, terdengar bunyi sirene nyaring memekakkan telinga. Masyarakat awam berlarian mengejar asal suara dan ingin melongok apa yang sedang terjadi. Bersamaan dengan itu di layar televisi terdengar dentuman meriam berkali-kali.
Suara-suara tersebut menyeratkan sebuah arti, bahkan banyak arti. Menilik dari dari kejadian yang terjadi bertepatan dengan jam 10.00 tangal 17 Agustus 2008, kita langsung memahami bahwa bunyi-bunyian tersebut merupakan pertanda peringatan peristiwa 'Detik-detik Proklamasi'.
Proklamasi, Kemerdekaan, Merdeka atau Mati!!!!
Serangkaian kata yangterus menerus terngiang di kepala kita, bahkan banyak pihak telah dengan suka rela mencurahkan daya upaya dan jiwa raga untuk meraih apa yang ia pekikkan tersebut. Tapi sadarkah kita semua, dengan kondisi yang teradi sekarang. Sudahkan kita 'merdeka' secara hakiki? Merdeka mengembangkan diri diri? Merdeka memperjuangkan aspirasi? Bahkan merdeka mendapatkan has asasi?
Banyak sudah tulisan dan resensi yang mencoba memaknai sebuah 'kemerdekaan'. Tapi sebenarnya, apakah kemerdekaan itu sendiri? Kita sendiri yang dapat memaknainya untuk diri kita sendiri. Tapi apakah pemaknaan individualistik ini diperbolehkan dan diperkenankan bahkan diterima oleh seluruh pihak. Atau haruskah kita memaksakan sebuah makna yang dipaksakan untu diterima semua pihak. Silahkan Anda sumbangkan opini Anda di halaman blog ini sebagai media perkenalan dari saya. Terima Kasih atas tanggapan dan opini Anda semua.
Wassalam
Komentar